Creative Blog

Seorang pilot dan reporter yang telah mempertaruhkan nyawanya di medan perang telah mengambil target baru - penderitaan manusia yang dialami selama Badai Katrina dan akibatnya.  Kunjungi juga blog kami baaca.id yang menyediakan berbagai informasi terupdate, Banyak baaca makin tau, makin tau pasti makin maju.

Tanggapan penulis Cholene Espinoza terhadap apa yang dilihatnya dalam perjalanan ke Mississippi setelah badai - dan apa yang ia pelajari tentang dirinya sendiri - membentuk dasar untuk sebuah buku yang didedikasikan untuk membangun kembali apa yang telah dibersihkan oleh Katrina.

Buku, "Melalui Mata Badai" (Chelsea Green, $ 14,00), digambarkan sebagai seruan untuk pekerja Amerika yang selamat dari badai dan sebuah tuduhan terhadap sumber-sumber bantuan publik dan komersial yang gagal.

Espinoza merinci apa yang dia sebut birokrasi yang tampaknya tidak dapat diatasi dan apa yang dia gambarkan sebagai hambatan untuk bantuan bagi orang-orang "yang tidak memiliki sarana untuk mengeluh atau menuntut lebih baik." Dia melihat bukunya sebagai kisah kehilangan dan pemulihan, kerusakan akibat bencana dan kekuatan penyembuhan komunitas.

Jurnalis terkenal Helen Thomas menggambarkan buku itu sebagai "perjalanan spiritual yang mengilhami dari seorang wanita pemberani yang didedikasikan untuk tujuan-tujuan besar manusia."

Kata Thomas, "Kita semua bisa belajar dari Cholene Espinoza."

Hasil dari buku ini akan membantu membangun dan mendukung pusat komunitas / pendidikan yang akan melayani para korban Katrina di Harrison County di Gulf Coast of Mississippi. Ini akan memberi orang dewasa muda GED, komputer dan pelatihan kerja lainnya yang akan memberi mereka keterampilan untuk berpartisipasi dalam pemulihan komunitas mereka. Apakah juga akan melayani masyarakat sebagai fasilitas setelah sekolah. Diharapkan pusat tersebut pada akhirnya akan menyediakan layanan perawatan kesehatan.

Saat ini seorang pilot United Airlines, Espinoza lulus dari Akademi Angkatan Udara AS pada tahun 1987. Pada tahun 1992 ia menjadi wanita kedua yang dipilih untuk menerbangkan pesawat pengintai U-2 dan dianugerahi Medali Udara untuk misi tempur di Irak dan bekas Yugoslavia. Dia juga seorang koresponden militer untuk Talk Radio News Service dan tinggal di New York City.